SELAMAT DATANG DI BLOG INI, SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA, DAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI. Twitter: Ahmad Khusnil Ibad, Facebook: Ahmad Khusnil Ibad, e-mail: ibadunisda@ymail.com/ ibadunisda@gmail.com.

Jumat, 08 Mei 2015

Monumen 03 10 1945



Monumen Kebanggaan Warga Pekalongan
Buru kali ini (07/05/2015) saya bisa melihat secara dekat dan berfoto di depan monumen 03 10 1945. Padahal saya sering melewati dan melihat dari kejauhan saat melintas di depan monumen ini. Saya bangga bisa melihat monumen sejarah perjuangan warga pekalongan saat kemerdekaan Indonesia.
Monumen 03 10 1945 merupakan salah satu monumen kebanggan warga pekalongan dan monumen ini juga sebagai salah satu tempat wisat sejarah di Pekalongan. Monumen ini memiliki sejarah yang berharga bagi Indonesia khususnya untuk Pekalongannya sendiri. Sekilas saya akan berbagi sejarah tentang monumen ini.
Pembuatan patung monumen 03 10 1945 yang terletak dikebun lapangan rojo adalah untuk mengenang para pahlawan yang gugur dimedan peperangan dalam upaya untuk memindahkan kekuasan dari pasukan Jepang pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada waktu itu Pekalongan masih berada dibawah pemerintahan Jepang dimana dalam waktu tersebut ada tiga kelompok yang melakukan perundingan dan pendekatan untuk upaya pemindahan kekuasan dari pemerintahan Jepang, Ketiga kelompok tersebut adalah KNID Pimpinan Dr Sumbadji, BPKKP Pimpimpin  Dr Ma as, dan Angkatan Muda yang dipimpin oleh Mumpuni dan Margono Djengot.
Dari upaya pendekatan tiga kelompok Masyarakat Pekalongan tersebut ahirnya pihak Jepang mau berunding dengan para wakil Masyrakat dari 3 kelompok masyarakat pekalongan tersebut pada tanggal 1 Oktober 1945 pukul 10.00 wib dan tanpa alasan yang jelas ahirnya perundingan tersebut diundur hingga tanggal 03 Oktober 1945 pada pukul 10.00 wib di gedung kempeitai.
Melalui wakilnya Mr Besar pada tanggal 03 oktober 1945 perundingan pemindahan kekuasanpun digelar di gedung kempeitei,Rakyat pekalongan ketika itu sudah bersiap dan mengepung markas kempetei dengan membawa bambu runcing dan peralatan tradisional lainya. Dalam perundingan tersebut Mr Besar yang merupakan wakil dari Rakyat Pekalongan mengajukan tiga tuntutan dalam upaya pemindahan kekuasan dari pemerintahan Jepang. ketiga isi tuntutan tersebut ialah Pemerintahan Jepang harus menyerahkan kekuasan kepada Rakyat Pekalongan secara damai, Pelucutan senjata serdadu Jepang, dan Jaminan keamanan terhadap serdadu Jepang setelah upaya pemindahan kekuasaan tersebut.
Namun ketiga tuntutan tersebut ditolak mentah - mentah oleh jepang dan Rakyat Pekalongan yang telah berkumpul dan mengepung gedung kempeitai mulai memanas tiga orang pemuda dari luar berteriak dengan lantang dan mendesak agar perundingan segera diselesaikan tak berselang lama ketiga pemuda tersebut nekad menurunkan bendera jepang yang ada digedung kempetai dan mengganti dengan Bendera Merah Putih seketika itu juga mereka diberondong senapan serdadu jepang sehingga pertempuranpun tak dapat dibendung dan Rakyat pekalongan yang sudah mengepung gedung kempetai dengan peralatan bambu runcing dan senjata tradisional serempak menyerbu pasukan Jepang. Pada pertempuran tanggal 03 Oktober 1945 tersebut sebanyak 37 Orang pahlawan gugur dan 12 Orang pahlawan lainya mengalami cacat dan untuk mengenang pertempuran Rakyat pekalongan tanggal 03 Oktober 1945 tersebut maka dibuatlah patung monumen pahlawan 03 Oktober 1945 yang terletak di lapangan kebun Rojo Pekalongan.
            Jika saudara berkunjung atau berada di pekalongan jangan lewatkan untuk melihat dan mengabadikan monumen 03 10 1945 ini. karena menumen tersebut memiliki sejarah yang luar biasa dan bisa membangkitkan rasa cinta kepada NKRI. Monumen ini tepat didepan masjid as syuhada. 


Sumber :  http://pembuat-patung.blogspot.com/2014/11/sejarah-pembuatan-patung-monumen-3.html