Monumen Kebanggaan Warga Pekalongan
Buru kali
ini (07/05/2015) saya bisa melihat secara dekat dan berfoto di depan monumen 03
10 1945. Padahal saya sering melewati dan melihat dari kejauhan saat melintas
di depan monumen ini. Saya bangga bisa melihat monumen sejarah perjuangan warga
pekalongan saat kemerdekaan Indonesia.
Monumen
03 10 1945 merupakan salah satu monumen kebanggan warga pekalongan dan monumen
ini juga sebagai salah satu tempat wisat sejarah di Pekalongan. Monumen ini
memiliki sejarah yang berharga bagi Indonesia khususnya untuk Pekalongannya
sendiri. Sekilas saya akan berbagi sejarah tentang monumen ini.
Pembuatan patung monumen 03 10 1945 yang terletak dikebun lapangan rojo adalah untuk mengenang para
pahlawan yang gugur dimedan peperangan dalam upaya untuk memindahkan kekuasan
dari pasukan Jepang pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945. Pada waktu itu Pekalongan masih berada dibawah pemerintahan
Jepang dimana dalam waktu tersebut ada tiga kelompok yang melakukan perundingan
dan pendekatan untuk upaya pemindahan kekuasan dari pemerintahan Jepang, Ketiga
kelompok tersebut adalah KNID Pimpinan Dr Sumbadji, BPKKP Pimpimpin Dr Ma
as, dan Angkatan Muda yang dipimpin oleh Mumpuni dan Margono Djengot.
Dari
upaya pendekatan tiga kelompok Masyarakat Pekalongan tersebut ahirnya pihak
Jepang mau berunding dengan para wakil Masyrakat dari 3 kelompok masyarakat
pekalongan tersebut pada tanggal 1 Oktober 1945 pukul 10.00 wib dan tanpa
alasan yang jelas ahirnya perundingan tersebut diundur hingga tanggal 03
Oktober 1945 pada pukul 10.00 wib di gedung kempeitai.
Melalui
wakilnya Mr Besar pada tanggal 03 oktober 1945 perundingan pemindahan
kekuasanpun digelar di gedung kempeitei,Rakyat pekalongan ketika itu sudah
bersiap dan mengepung markas kempetei dengan membawa bambu runcing dan
peralatan tradisional lainya. Dalam perundingan tersebut Mr Besar yang
merupakan wakil dari Rakyat Pekalongan mengajukan tiga tuntutan dalam upaya
pemindahan kekuasan dari pemerintahan Jepang. ketiga isi tuntutan tersebut
ialah Pemerintahan Jepang harus menyerahkan kekuasan kepada Rakyat Pekalongan
secara damai, Pelucutan senjata serdadu Jepang, dan Jaminan keamanan terhadap
serdadu Jepang setelah upaya pemindahan kekuasaan tersebut.
Namun
ketiga tuntutan tersebut ditolak mentah - mentah oleh jepang dan Rakyat
Pekalongan yang telah berkumpul dan mengepung gedung kempeitai mulai memanas
tiga orang pemuda dari luar berteriak dengan lantang dan mendesak agar
perundingan segera diselesaikan tak berselang lama ketiga pemuda tersebut nekad
menurunkan bendera jepang yang ada digedung kempetai dan mengganti dengan Bendera Merah Putih seketika itu juga
mereka diberondong senapan serdadu jepang sehingga pertempuranpun tak dapat
dibendung dan Rakyat pekalongan yang sudah mengepung gedung kempetai dengan
peralatan bambu runcing dan senjata tradisional serempak menyerbu pasukan
Jepang. Pada pertempuran tanggal 03 Oktober 1945 tersebut sebanyak 37 Orang
pahlawan gugur dan 12 Orang pahlawan lainya mengalami cacat dan untuk mengenang
pertempuran Rakyat pekalongan tanggal 03 Oktober 1945 tersebut maka dibuatlah
patung monumen pahlawan 03 Oktober 1945 yang terletak di lapangan kebun Rojo Pekalongan.
Jika saudara
berkunjung atau berada di pekalongan jangan lewatkan untuk melihat dan
mengabadikan monumen 03 10 1945 ini. karena menumen tersebut memiliki sejarah
yang luar biasa dan bisa membangkitkan rasa cinta kepada NKRI. Monumen ini
tepat didepan masjid as syuhada.
Sumber : http://pembuat-patung.blogspot.com/2014/11/sejarah-pembuatan-patung-monumen-3.html